Hari ini memang berbeda dari jadwal event-event gw yang lain. Sebelum ke Wisma GKBI buat gelap-gelapan gw dari sore hari udah nongkrong di Bengkel Night Park, alhamdulillah dapetin 2 tiket acara "Beatfest 2011" karena emang gw nggak tertarik sama line up pengisi acara, saatnya jualan!! Pas sampe venue gw yang langsung inisiatif mendatangi sekelompok orang yang udah yakin mereka para "calo tiket". Langsung aja pasang harga sewajarnya, yang penting gw dapet duit. Konfirmasi si pemberi tiket lumayan ngeselin juga, baru kali ini gw buat ngedapetin tiket aja nunggunya sampe emosi tingkat tinggi. Intinya gw berpendapat EO-nya nggak profesional. Hampir aja gw patah semangat nunggu buat dapetin ituh tiket. Pake surat menyurat serah terima segala. Udah kaya di Kelurahan aja. Teman gw yg ikut pun udah bete nungguin. gw bilang "tenang kawan, abis dari sini kita ada undangan makan gratis tisss...tisss, sabar yaaa". Akhirnya tiket telah gw terima, dalam seper s
Setelah Bapak meninggal, saya berinisiatif untuk membuatkan Akta Kematian serta memperbaharui data e-KTP dan Kartu Keluarga emak. Proses ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan berlarut-larut. Yang menjadi kendala utama saya hadapi untuk mendaftarkan ke BPJS Kesehatan. Dalam salah satu prosesnya adalah untuk mendaftarkan autodebet. Di mana yang terlalu fokus pendebetan ini melalui rekening Bank. Pihak cs BPJS Kesehatan via twitter yang saya hubungi dalam beberapa jawaban tidak membantu sama sekali. Dan juga tidak mengarahkan alternatif autodebet ke rekan pembayaran selain Bank. Akan menjadi mudah juga jika emak masih bersama di dalam Kartu Keluarga dengan salah satu anak-anaknya. Di single identitas saat ini di dalam Kartu Keluarga versi data terbaru hanya ia seorang. Opsi via layanan keuangan yang menjadi mitra BPJS Kesehatan yang menjadi pilihan berikutnya. Yang pertama saya coba adalah Finpay Money, untuk dapat berjalan menggunakan transaksi autodebet, aplikasi ini mewajibkan m